6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Kerecehan Diklatsar


Pagi itu semua tak saling sapa,
Tak pula saling melempar senyum.
Hanya tatapan kosong yang nampak,
Bersama dengan tentenan ala pindahan kost-an.

Sungguh kesan pertama yang biasa,
Tak jauh beda dengan pertemuan lainnya.
Meski kita sama ber-Hitam Putih,
Dan sepatu pantofel yang selaras.

Namun, benar kata pepatah
"Rajutan kasih sayang akan tumbuh sedari rasa kebersamaan."
Bersama sekaligus senasib adalah perpaduan apik,
Memangkas jarak waktu untuk lekas merasakan hal yang sama.
Korsa.

Ada kalanya, semua bosan dengan rutinitas yang tak biasa.
Makan edisi cepat, mandi versi kilat, belajar ala ronda, latfis laiknya maba.
Semua dilakukan dengan... keluh kesah pastinya,
Namun kemudian merindu di lain kesempatan.
Ah, dasar kehidupan.

Pemandangan keselek menjadi hal lumrah di meja makan,
Sebagian menggerutu "tidak mandika ini 2 hari gara-gara teman kamarku"
Ada pula "2 jam ja ini tidur saya", seketika tetangga menyahut "saya iyya 1 jam ji".
Semacam saling pamer penderitaanlah.
"Saya biarma di denda, ka nda bisaka menghafal memang" nah kalau yang kayak begini keluh kesah versi orang kaya wkwkwk.

Tak perlu lama menghayati perbedaan karakter.
Bahkan sekarang saya menyadari potensi buka usaha setrika baju hahaha
Ada yang ngeyel dengan stand up 10 rumah dari lorongnya,
Ada yang menipu coach hingga akhirnya dibuatkan rancangan,
Ada pula yang selalu mengelak pas diminta jadi pemimpin barisan,
Ada pula yang getol menagih dana denda kiri kanan,
Dan ada pula yang selalu nempel ke lawan jenis demi memperoleh kejelasan status wkwkwkk

Di ruang belajar,
Ada yang menyimak dan sok menyimak.
Sebagian memilih update story,
Sebagian lagi mencari celah untuk bergibah.
Dalam sesi diskusi,
Ada yang mulutnya berbusa menjelaskan,
Satu dua orang menulis,
Sebagian lagi sibuk melengkapi resumenya (ini yang paling banyak wkwkwk).
Eh, tak ketinggalan satu-dua sejoli sibuk pdkt hahaha

Di ruang kamar,
Ada yang berperan untuk menasehati,
Ada pula yang berperan untuk dinasehati.
Singkatnya antara ustad dan hampir ustad hehehe

Losari adalah saksi betapa banyak keringat yang tercucurkan disana.
Aerobik di pagi buta,
Bernyanyi lantang sambil ngos-ngosan.
Berakhir dalam keadaan baring terlentang.
Demi satu instruksi khas "Trun-Naek".
8..9.. "ulang kuning nda hitung" #sh*t hahahaha

Apel pagi berlarian.
Suara tangga darurat lebih terngiang.
"Saya dari lantai 12 ini naik tangga" anjay.
Pas tiba, mules dah.
Terlambat? Celotehan menanti, latfis barang pasti.

Apel malam jadi pusat perhatian.
Penonton berbanding lurus dengan durasi.
Berhuru-hara sambil melempar yel-yel
"Gammara, gammara, gammara, yes..jekaji"
Menyetor hafalan,
Sambil masing-masing beradu doa "semoga bukan saya yang ditunjuk."

Bagi setiap orang yang telah menjalani,
Diklatsar adalah salah satu momen kenangan yang akan selalu teringat.
Terlebih bagi saya yang sebenarnya sudah move-on dari timba ke shower, dan harus kembali ke timba lagi.

Pada akhirnya, perpisahan adalah sebuah kemutlakan.
Sebab tanpa perpisahan, kita tidak akan pernah tahu rasanya rindu.
Tanpa perpisahan, seseorang tidak akan pernah menanti pertemuan.

Saya beruntung bisa mengisi 21 hariku dengan berjumpa orang-orang yang hebat, ramah, receh, dan anarkis.
Dan mereka lebih beruntung lagi karena bisa bertemu denganku wkwkwk.

Kini dan nanti, kita tetaplah keluarga.
Dan sebagian bisa bermimpi untuk berumahtangga pula hehehe

Ah sial, aku hampir saja tak mandi pagi gara-gara mengais memori ini.

So, happy weekend. Ingat besok SENIN! 😅

#MH
#10.14

Posting Komentar

5 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement