6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Hello


Aku adalah aku yang sama, aku yang berbeda dengan kamu, dan kamu yang berbeda denganku. Sebab ku cinta perbedaan, maka aku tak pernah menggugatmu untuk harus sama denganku ataupun menyalahkan diriku atas perbedaanku denganmu. Aku adalah aku dengan segala kelebihan dan kekuranganku.
Lahir di Rumah Sakit, tak jauh dari tempat tinggalku. Tak ada yang perlu diherankan dari kelahiranku. Layaknya anak lain, yang lahir dari pertemuan Ayah dan Ibuku yang sangat kucintai, pun juga dikandung dalam rahim Ibu bukan Ayah, dan Alhamdulillah matanya juga 2 layaknya manusia lain. Diberikan nama Muhammad Haris, yang nama awalnya diambil dari nama luhur Nabi terakhir umat islam, sedangkan kata kedua berarti “Sang Penjaga”. Karena hal itu jugalah yang mungkin membuatku selalu menyayangi orang-orang di sekelilingku. Bercita-cita masuk surga dan punya ilmu sihir seperti doctor strange.
Tanpa kusadari, alam memberi kode bahwa kelahiranku seolah identik dengan angka 1 dan 5. Lahir tanggal 15, bulan 1, tahun 1995, dan mungkin memiliki anak 5 kelak. Punya satu kakak cewek yang lumayan menjengkelkan saat kecil tapi sangat kusayangi saat beranjak dewasa. Ya wajarlah pesan mama, karena hanya dua bersaudara jadi harus saling menyayangi. Tapi sekarang dia sudah jauh lebih bahagia karena sudah bersama pasangan hati sehidup sematinya. Alhasil sekarang rasa-rasanya jadi anak tunggal, dengan juga diasuh orang tua tunggal. Yah, itulah mamaku, wanita paling tangguh sejagat raya bagiku. Bahkan saat bapakku harus diambil oleh-Nya, saat aku masih duduk kelas 5 SD, mamaku seolah mengikrarkan dirinya untuk hanya membesarkan buah hatinya sampai menjadi orang sukses. Ah, aku jadi terharu membaca bagian ini.
Dan saat menulis risalah ini, aku masih saja sibuk bertanya soal masa depan “mau jadi apa aku ini?” Sebab rasanya masih saja diri ini tak mampu menjadi manusia yang seutuhnya. Hanya makan, tidur, sibuk cari promosi kartu kuota, hingga meneguk kopi sampai ampas-ampasnya. Hanya senyuman dan sapaan “halo” yang baru bisa kutawarkan pagi ini bahkan hingga malam. Kekuatan terbesarku saat ini hanyalah rasa percaya. Rasa percaya bahwa Tuhan sedang bertindak sebagai sutradara hidupku, dan aku hanyalah aktor yang perlu menyambut arah itu. Soal percintaan, ah jangan tanya, berapa hati yang sudah patah sehingga menolak untuk mematahkan jauh lebih banyak. Atau mungkin malah sebaliknya? Atau aku mungkin berbohong soal itu? Hmm entahlah.
Kalau kamu bertemu denganku, jangan sungkan berbagi senyum, barangkali aku bisa geer dan kamu bisa dapat pahala. Jangan pernah menyapa saat aku berkendara, bahaya, tunggu sampai lampu merah saja.
But, tahukah kamu, meski hanya melalui tulisan, aku senang berkenalan dengan kalian semua dan senang kalian sudah mampir disini.Doakan aku bisa sukses, agar aku juga bisa menitip namamu dalam doaku :)

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement