Benar kata orang-orang, kalau selagi kita hidup,
kita masih akan terus dihantui oleh pertanyaan berantai tanpa akhir. Contoh
terkongkrit lainnya dapat kita temui saat kita telah menyelesaikan masa studi
perkuliahan. Dari yang dulu sampai bosan ditanya, “kapan sarjana?” kini
berganti lagi jadi pertanyaan membosankan lainnya “kerja apaan sekarang?” Untuk
pertanyaan yang satu ini, saya yakin sensitivitasnya jauh lebih terasa.
Bukan tanpa sebab, masa ketika menyandang fresh
graduate atau biasa juga disebut sarjana muda adalah masa-masa yang berat, ya
kayak loh disuruh push-up pakai kelingking. Soalnya terornya bakalan jauh lebih
intens mengingat betapa banyak cost kuliah yang telah dihabiskan dan
terlebih lagi kalau loh termasuk mahasiswa yang familiar di kampus dulu.
Apalagi tidak dapat dipungkiri, mindset orang-orang setelah berkuliah
bukan lagi hanya sebatas traveling atau seloyoran di tempat-tempat
nongkrong, tapi juga tanggung jawab moral untuk bisa mengaplikasikan
keilmuannya, yang ujung-ujungnya pasti mengarah ke output penghasilan
juga. Untuk diri sendiri, orang tua, atau kelak untuk pasangan hidup kita.
Banyaknya jumlah fresh graduate setiap
tahunnya, tentu menuntut kita untuk terus mengembangkan kapasitas diri untuk
bisa berkompetisi. Stagnan hanya akan membuat kita tidak produktif. Berikut
sedikit tips yang bisa kalian para fresh graduate lakukan dalam mengisi
waktu luangnya :
1.
Cari kesempatan magang, freelance, atau part time
Banyak perusahaan
yang menyediakan lowongan magang bagi para fresh graduate. Ya meski
namanya magang ada yang dibayar, ada juga yang sukarela, tapi ini bisa sangat
bermanfaat untuk menambah pengalaman kita. Setidaknya bisa memperkaya CV kita
kan. Bahkan kadang, beberapa orang yang kinerjanya dianggap baik malah ditawari
jadi pekerja tetap di perusahaan kita magang. Bagi yang punya kemampuan dalam
desain grafis, website atau menulis artikel, juga bisa menjadi freelance.
Banyak loh freelance yang memiliki penghasilan besar. Kuncinya yang penting
harus terus banyak membangun relasi.
2.
Mengikuti kursus keahlian untuk menambah skill
lain
Seseorang
yang dilirik oleh perusahaan biasanya bukan hanya yang memiliki keunggulan
akademis semata, melainkan juga dibekali berbagai skill pendukung lainnya. Para
fresh graduate bisa mengikuti kursus atau pelatihan yang dianggap akan
mendukung keilmuannya sehingga itu akan menjadi nilai plusnya. Ya kalau
sekarang mungkin yang paling lazim kemampuan untuk bisa berbahasa Inggris lah
ya salah satunya.
3.
Menjadi volunteer komunitas atau organisasi sosial
Aktif
berkecimpung sebagai volunteer di organisasi sosial ini bisa membantu kita
untuk tetap berinteraksi dan berpeluang bertemu dengan banyak orang hebat. Namanya juga rezeki kan, kita tidak tahu siapa
dan darimana datangnya. Sesuai petuah bijak “silaturahmi akan membuka pintu
rezeki.”
4.
Cobalah menjadi enterpreneur
Nah ini sih
yang recomended banget. Ya iyalah, zaman sekarang anak muda milenial ditantang
tidak hanya bermimpi untuk menjadi karyawan ataupun pegawai, tapi juga bisa
membuka lapangan kerja. Dan menjadi interpreneur inilah jalannya. Niatannya sih
yang harus dimatangkan, soalnya ketika telah memutuskan menjadi pengusaha,
berarti harus siap rugi maupun untung. Tapi yakin sih, di era kemajuan teknologi
sekarang ini, referensi usaha begitu berjibun di dunia maya sehingga kalian
hanya butuh untuk melangkah dan berani mencoba.
5.
Rencanakan liburan sejenak/berkumpul dengan
keluarga
Hal ini yang
juga pernah saya coba selepas sarjana dulu. Menghabiskan waktu 3 bulan lebih
untuk berlibur, melepas kepenatan setelah menyelesaikan skripsi yang runyam.
Pulang ke kampung sejenak, bertatap muka dengan orang tua yang telah lama tak
bersua. Menanggalkan status rantau menjadi home sick. Ibarat mengisi
ulang kembali semangat kita untuk menyambut tantangan hidup yang baru.
So, semangat kalian para fresh graduate. Sesungguhnya kesuksesan
hanya bagi mereka yang tak pantang menyerah, persis waktu kamu deketin si doi untuk jadi ibu bagi anak-anakmu kelak #apasih
0 Komentar