6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Tips Cara Menulis Cerita Rakyat yang Menarik


Beberapa saat yang lalu, saya mencoba untuk mengikuti salah satu event tentang menulis sebuah cerita rakyat yang berasal dari salah satu kabupaten. Sebuah pengalaman sekaligus tantangan baru karena saya tahu persis menulis sebuah cerita rakyat sangatlah berbeda dengan cerpen, artikel maupun puisi, serta punya tingkat kerumitan yang juga kompleks. Ditambah lagi, ini merupakan percobaan kali pertama. Ya namanya juga pertama, tak selamanya semua berjalan mulus kan.

Cerita rakyat didefinisikan sebagai sebuah cerita masa lampau yang berkembang turun-temurun di masyarakat setempat dan menjadi ciri khas serta kekayaan budaya dari sebuah daerah. Cerita rakyat dapat berbentuk fiksi maupun non-fiksi, realita atau sekedar takhayul. Cerita rakyat biasanya mengangkat sebuah kisah tentang asal-muasal sebuah tempat, ataupun berkisah tentang seorang tokoh yang kemudian melegenda di masyarakat. Kisah Maling Kundang misalnya, yang merupakan kisah klasik yang paling dikenang masyarakat jika kita membahas tentang sebuah cerita rakyat.

Untuk menjadi pencerita yang baik, ada beberapa tips sederhana yang bisa kita lakukan untuk menulis sebuah cerita rakyat menjadi cerita yang menarik, diantaranya :

1. Melakukan Riset Awal
Meski identik dengan cerita fiksi, namun cerita rakyat juga tetap harus diawali dari sebuah riset awal. Sebab cerita rakyat merupakan penjelawantahan dari identitas sebuah daerah. Pastikan jika kita hendak membuat sebuah cerita rakyat, kita harus mengetahui tentang cerita asal daerah yang mau diangkat, lokasinya dimana, siapa yang bisa dijadikan narasumber, dan seberapa menarik kisah cerita rakyat tersebut. Bahkan terkadang, kita butuh berkali-kali untuk turun lapangan demi mendapatkan berbagai sudut pandang cerita yang bisa semakin memperkaya isi cerita nantinya.

2. Pastikan Kalian Mengetahui Konten Isi Cerita
Konten isi cerita ini terkait dengan tokoh, watak, alur, serta jalan ceritanya. Hal-hal mendasar ini sangatlah penting. Yakali kita membuat cerita rakyat terus nama tokohnya Lucinta Luna atau Atta Halilintar, kan bakalan tidak nyambung bambank. Apalagi biasanya cerita rakyat didominasi oleh cerita kerajaan yang kemudian membutuhkan riset mendalam tentang nama tokoh bahkan gelar kerajaan yang dimilikinya. Belum lagi watak tokohnya yang tentu harus dibuat berbeda-beda untuk bisa membangun jalan cerita yang menarik. Yang paling umum sih, ada tokoh yang baik dan jahatlah. Alur cerita juga tak kalah penting, apakah kita akan memakai alur maju, alur mundur, atau bahkan alur maju mundur.

3. Isi Cerita Mengandung Nilai Moral Kehidupan
Sebuah cerita rakyat yang baik harus memiliki nilai moral yang dapat dipetik oleh pembaca. Sebab cerita rakyat yang berangkat dari cerita masa lampau hendaknya membangkitkan rasa penasaran pembaca akan nilai-nilai kehidupan yang dianut para nenek moyang kita. Dapat berupa nilai moral, peringatan, pesan, atau juga ancaman, sehingga para pembaca mendapatkan kesan mendalam dari cerita rakyat yang kita buat.

4. Cerita Rakyat Memiliki Klimaks
Klimaks disana bukan mengarah kepada nafsu birahi, melainkan bahwa cerita rakyat tersebut harus dibarengi dengan konflik yang mampu membangkitkan daya emosi dan imajinasi pembaca. Cerita rakyat yang datar-datar saja akan membuat pembaca merasa bosan, sehingga harus diselingi dengan konflik. Nah, apalagi warga netizen indonesia suka hal-hal yang kontroversi ataupun kerusuhan begitu. Pokoknya usahakan sebisa mungkin ada dramatisasi dalam cerita. Kadang tegang, kadang lucu, kadang juga membuat tensi pembaca meninggi. Dengan begitu, pembaca akan tertarik membaca cerita rakyat kita sampai habis.

5. Ending yang Plot Twist
Kebanyakan orang berhenti membaca sebuah cerita rakyat karena telah mampu menebak ending cerita hanya dari beberapa paragraf awal saja. Nah disinilah tantangannya bagi kita untuk menghadirkan ending cerita rakyat yang jauh dari kata normal. Ya istilah bahasa gaulnya Plot Twist lah. Sebab bagian akhir dari sebuah cerita ini merupakan tahap finishing yang harus dikemas secara matang. Ibarat membangun sebuah rumah, pondasi sudah oke, dinding sudah kuat, eh pas bagian pengecatan perpaduan warnanya malah norak, pasti kesannya bisa mengarah ke ilfeel sih. Begitu pula dengan cerita rakyat, dari awal sampai pertengahan cerita sudah bagus, maka harus diakhiri pula dengan cara terbaik yang unik sehingga memberikan kesimpulan akhir bahwa cerita rakyat kita memang menarik. Toh pada akhirnya, tetap saja yang melekat di benak para pembaca adalah bagian akhir dari sebuah cerita biasanya. Tak perlu harus melulu berakhir bahagia juga, mungkin bisa dipadukan juga dengan akhir ada beberapa tokoh favorit yang meninggal ala-ala Avengers Endgame, atau bisa juga mungkin tiba-tiba ada tokohnya yang jadi mualaf lah, ya terserahlah, asalkan kau bahagia ~ (gak usah sambil menyanyi woy)

Yap, itulah 5 tips sederhana dari saya untuk menulis sebuah cerita rakyat yang menarik. Sesekali kalian bisa bertanya ke orang tua atau biasanya sih nenek kita tentang cerita rakyat yang berkembang di daerah asal kita dan mencoba untuk menuliskannya dalam cerita rakyat. Selain menjadi sebuah karya literasi, kita juga telah berpartisipasi dalam melestarikan cerita rakyat di daerah kita.

Salam Literasi.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement