Ketika mulai menuliskan beberapa kata, mencari inspirasi dari ruangan persegi yang tak begitu luas, seolah membawa kembali kepada memori-memori lama. Kutengok sepenggal tulisan yg sempat konsisten tergores setiap harinya, aku mulai merasa berdosa tak berikrar baik kepada janji-janji diri sendiri.
Mungkin benar kata pepatah lama. Seberapa jauh engkau melangkah pada akhirnya rumah adalah tujuan yang paling dirindu. Sejauh apapun impian yg hendak kau cari, pada akhirnya semua ingin bertaruh untuk melakukan sesuatu yang disukainya. Atau mungkin saja, sejauh apapun engkau melalang buana, pada akhirnya akan kembali kepada seseorang yang selalu membuatmu tersenyum meski sesederhana lewat hp genggam.
Empat bulan terakhir rasanya begitu ambigu. Ketika engkau telah disuguhkan materi duniawi, bertatap muka dengan berbagai perawakan, menjadi pengayom dan menerawang persoalan yang tak kunjung usai. Ditempa berbagai cobaan dan tantangan, hingga kadang mengeluh sampai aku teringat kembali bahwa kehidupan memang soal masalah.
Berkeluh kesah adalah kufur nikmat, dan sayapun tak mau menambah deretan dosa lain. Saya hanya merasa bahwa di titik tertentu, kita akan kembali merindukan rutinitas tanpa indikator, tanpa target, dan tanpa capaian. Dan itulah aktualisasi sebenarnya dari kata manusiawi. Menata kata demi kata, menyusun huruf demi huruf, hingga menjadi karya seni yang setidaknya menjadi kepuasan pribadi. Hobi yang lama, yang coba dibingkai kembali dengan baik. Menulis.
Dan setelah hari ini resmi menyandang status "botak" kembali, sayapun semakin yakin bahwa roda kehidupan itu benar adanya, meski dalam momentum yang berbeda. Hari ini kita berkeluh kesah, hari ini kita belum puas dengan diri sendiri, hari ini kita belum merasa berhasil, namun sama saja, kita semua punya kesamaan yang otentik. Kesamaan bahwa kita masih punya hari esok dan kesempatan yang sama untuk berubah dan berbenah.
Saya jadi teringat dengan kata-kata Presiden yang baru saja dilantik kembali saat pidato di MPR. Katanya "kita jangan terjebak pada rutinitas yang monoton." Buktinya, dia mengangkat rivalnya yg lalu menjadi menteri pertahanan kan hehehe
Anyway, selamat malam semuanya. Jangan lupa bahagiaaa dan rutinkan rebahan ;)
#MH
#19.57
 Monoton){kind=link}
0 Komentar